Si Sulung yang Belum Ulung

Menurutku, menjadi anak pertama berarti perlu bisa menerima.

Mmenerima keadaan orang tua yang masih belajar merawat anak dan menerima kesalahan yang mungkin mereka lakukan. Menerima tudingan karena dianggap sebagai beban. Menerima tekanan karena perlu miliki jiwa yang luar biasa tegar,  tekanan karena perlu miliki hasrat pada dunia yang luar biasa kental, juga tekanan karena perlu miliki kemampuan untuk mencapai mimpi dari dua sosok orang tua yang gagal mereka capai.

Menjadi anak pertama juga berarti perlu menerima bagaimana keadaan lambat laun berubah. Menjadi anak pertama berarti perlu menerima dalam melihat bagaimana didikan orang tua yang sudah lebih layak diberikan kepada yang lebih muda. Menjadi anak pertama berarti perlu menerima bahwa yang lebih muda tak lagi diberikan tekanan yang setara karena semua mimpi mereka sudah tercapai oleh aku, si anak pertama. 


Menjadi anak pertama tidak pernah lah mudah. Menjadi anak pertama berarti aku lah sosok yang harus bisa membuktikan segalanya, aku lah sosok yang perlu berjuang keras untuk mencapai mimpi-mimpi, aku lah sosok yang harus menahan semua beban ini seorang diri. Karena tak akan ada yang bersedia mendengar keluh ini, karena peluh ini belum seberapa. Karena aku hanyalah seorang anak yang harus patuh kepada dunia. Dan karena suaraku tidak lah berarti apa-apa. 


Itulah anak pertama. Yang diberikan beban luar biasa hebat, tapi tak pernah diberikan sedikit waktu untuk berpendapat. Itulah anak pertama. Yang meskipun tanggung jawab yang diberikan begitu berat, kami tetap hanyalah seorang anak.

Comments

Popular Posts