Sepatu Lusuh
Rasanya seperti aku sudah kalah, tapi benarnya aku masih belum mau menyerah. Untuk bersamamu itu bukan hal yang mudah, lantas bagaimana aku bisa lepas dirimu begitu saja? Egois ku kali ini mohon diterima, sungguh aku tak sanggup untuk kehilanganmu begitu saja. Kita memang salah, mungkin cara yang kita lakukan masih perlu banyak nokta merah. Tapi aku ingin berusaha untuk bersikap lebih baik, ingin berusaha mendekapmu lebih erat, ingin berusaha memahamimu dengan benar. Aku masih ingin terus berusaha, masih ingin terus memperbaiki segalanya. Kamu benar, kita berdua masih sama-sama bodoh tentang cinta, masih sama-sama buta harus bagaimana caranya saling menjaga. Kisah kita masih sungguh banyak koreksinya, dan aku ingin pelajari kembali seluruhnya. Belajar untuk kita, dua insan yang berbeda. Yang punya mata dari dua sudut pandang tak sama. Yang punya logika tak selalu sejalan arahnya. Yang punya hati tak melulu mengerti satu sama lain. Benar, kita ini dua pola pikir yang berbeda. Yang seharusnya diasah untuk menyatukan keduanya, bukan malah menghunus satu sama lain. Benar, kita ini dua pribadi yang berbeda. Yang seharusnya saling belajar, bukan malah menghakimi yang lain dan menganggap tinggi diri sendiri. Jadi bagaimana? Kamu masih bersedia untuk saling belajar bersamaku atau tidak? Kita sudah terlalu banyak menyakiti satu sama lain. Aku tak akan memaksa, tapi aku ingin memohon untuk kali ini saja, bolehkah aku dapatkan kesempatan satu kali lagi? Bolehkah kita selesaikan permasalahan kita yang belum pasti? Bolehkah kita bersama-sama untuk waktu yang lebih lama lagi?
Comments
Post a Comment