Plano
Tanganku selalu terhenti tiap kali aku mulai kembali menggores pena
Kepalaku selalu penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang sejatinya hanya ingin jatuhkan diriku saja
Hatiku kemudian tercacah sampai tak ada lagi untaian kata yang berteriak darinya
Semuanya semu, semuanya abu-abu
Aku jadi dungu
Sakit...
teriakan ini tak sampai pada tujuannya,
torehan ini tak berhasil tersalur pada lembar kertasnya,
perasaan yang meledak ini tak dapatkan tempat berpulangnya
Seperti dibungkamnya mulutku rapat-rapat,
kini dibungkam pula jari-jemariku dengan borgol yang berkarat
Hingga aku sekarat tanpa pernah dapat berkalimat
Comments
Post a Comment