Suntuk
Malam ini aku sembunyi di balik dinding buta, membutakan diri akan apa yang terjadi di luar sana
tubuhku meringsut ke bawah pintu yang lapuk, bersandar pada meja yang sedang tahan kantuk
telingaku ditutup rapat-rapat oleh sang penyuara jemala, disodorkannya aku dengan jutaan melodi keras yang buat rusak telinga
apa saja, apa saja agar aku tak perlu mendegar atau melihat mereka
apa saja,
bila aku harus minum lagi obat di dalam laci agar jiwaku dapat tenang dalam mimpi,
atau bila perlu ku ambil seonggok pisau dan melukis diriku sendiri
apa saja, bahkan bila aku harus mati hari ini, jika itulah satu-satunya cara untuk aku dapat bebas dari sini, maka aku akan dengan rela habisi nyawa sendiri.
Comments
Post a Comment