mari bertemu lagi, di saat aku dapat mengerti jalanku sendiri
Teruntuk jalan yang pernah ku mulai dengan sejuta kobaran, maaf karena kemudian dengan berat hati tak dapat ku selesaikan.
Teruntuk malam yang jadi saksi dari tangis dan
rintih sepanjang tahun, maaf karena tak dapat ku beri hasil dari sakit yang
tersusun.
Teruntuk angan yang pernah ku terbangkan, maaf
karena lagi-lagi kau harus jatuh, dan bahkan kini tak akan lagi bisa berjalan.
Maaf,
Kepada mata yang lagi-lagi dapatkan air
mata bercucuran
Maaf,
Kepada lidah yang kelu tak sanggup bersua
Maaf,
Kepada bilah bibir yang merintih dan
meraung
Kepada jiwa yang tersakiti lagi, kepada
diri yang berdarah lagi, kepada hati
yang tercampakkan lagi,
Maaf karena aku masih jadi yang
pecundang, karena aku masih tak mampu untuk lanjutkan perjalanan. Maaf karena
bisaku hanya memulai tanpa berpikir apa rintangan yang ada di depan.
Maaf, karena keegoisanku ini lagi-lagi
buat kalian yang berkorban.
Comments
Post a Comment