kebenaran terjerembab di khayalmu
dari tiap ujung titik tinta yang saya torehkan di atas lembar-lembar yang berantakan di ujung meja sana, di sana juga saya sisipkan cerita tentang kamu dan mereka yang eksistensinya benar-benar adanya di hidup saya.
konstelasi akan kamu yang banyak dibenci keberadaannya, namun pada abad ini justru banyak dipuja oleh mereka yang akui tak beri dukung keberadaanmu, jadikan dirimu ladang nafsu dari ribuan napas yang ada.
kini menguar hebat kisahmu di atas daratan luas yang dengan hebat tancap panahnya pada benakmu dari tiap kata yang terurai di permukaannya. tanpa mau ambil repot sekedar tengok dan tanya akan kebenaran, mereka jadikan omongan orang yang bahkan tak jelas susur galur nya jadi acuan. memakan mentah atas semua karangan dari penulis licik yang tak tau etik.
tak jarang saya bertanya pada kebenaran, mengapa ia tak tunjukkan saja jati dirinya, sebab dengan demikian akan lebih mudah adanya.
namun dunia tetaplah dunia. yang masih dipenuhi ketamakan oleh mereka yang tuli. melihat tapi tak tahu diri. dibisingkan olehnya jutaan cerita khayalan, entah dari mana asalnya. cerita fiksi yang buat ambil banyak pengikut dari mereka yang telinganya di bisingkan, matanya dibutakan.
buat saya diam membisu di sini. tertahan sunyi yang dibuat untuk sembunyikan kisah nyata yang terhapus dongeng tanpa termakan masa. bernapas lelah tanpa adanya sedikitpun gairah, menengok kepada mereka yang hidup tanpa rasa bersalah.
Comments
Post a Comment