dia mati di kepala dua
hari ini tepat ulang tahunnya yang ke 22. yang kata orang yakni masanya raih mimpi dan kejar cita-cita. 22 tahun lamanya ia tinggal di dunia, rasanya sudah terlalu lama, walau nyatanya satu perempat abad pun belum ada di jengkalnya.
22 tahun hidup di tengah kota metropolitan, buat hyunjin takut akan kenyataan, bahwa hidupnya kini ia yang pegang kendali sepenuhnya. ia rindu akan masa sekolahnya dulu, yang masih bebas, ia yang dulu terlalu lugu ingin cepat-cepat tau rasanya jadi dewasa. yang sungguh di saat itu tak pernah hyunjin kirakan akan jadi sebegini sulitnya.
hyunjin tak punya bekal untuk jalani hidupnya seorang diri di sini. di negeri yang keras, jauh lebih keras dari sebatas pertarungan di film hero yang selalu ia tonton dulu.
hyunjin dan mimpinya di usia 15 tahun terlalu kecil, terlalu takut untuk tunjukkan diri. hyunjin usia 15 tahun dan segala cita-citanya yang sederhana, entah mengapa sekarang jadi begitu rumit. begitu rumit hingga ia akan lebih rela untuk lepas semua inginnya dibanding tantang dunia dan manusia yang penuh ambisi di luar sana.
hyunjin dan segala mimpinya jatuh ke lantai dingin kamarnya. peluk diri sendiri dengan segala ketakutan yang tercetak jelas di rautnya. dengan segala ragu yang tersimpan di benaknya. dengan segala putus asa yang ingin ia telan jauh-jauh dalam jiwanya. serta dengan sumpah segala permohonan maaf kepada sang ibunda, akan dirinya yang hanya jadi 'hanya'.
Comments
Post a Comment