bayangmu bukan aku
Putihmu suci tak berdebu, buat aku diam membisu tak sanggup angkat dagu. Kemurnianmu menyerbu nafasku yang tercampur biru, buat sesak tak tertahankan jadi candu.
Kuhitung dari satu sampai sepuluh, berusaha hentikan isak yang buat aku tenggelam dalam pelukmu. Pelukmu masih sama. Masih hangat seperti yang lalu. Masih menenangkan seperti kala itu. Tapi ada yang beda, hangat itu bukan lagi milikku. Peluk itu bukan lagi pulau kecilku.
Lantas ku tarik badan dari rengkuhanmu, bawa tatapku jatuh ke situ. Ke obsidian coklat tuamu yang menawan. Menyergap; mencari sebutir sisa ketulusan. Sayang, di dalam manik indah itu tak ada lagi aku yang bersarang.
Comments
Post a Comment