aku bukan hambamu
untuk Tuhan entah yang mana yang lagi-lagi beri sakit di malamku, untuk Tuhan yang lagi-lagi jatuhkan sepetik harap yang ku singgahi di penghujung hariku, dan untuk Tuhan yang pernah ku jadikan petunjuk atas segala langkahku. kemana perginya ringan ucapmu? kemana hilangnya segala belas kasihmu?
mereka panggil aku yang sesat, tahukah mereka akan aku yang pernah jadi umat? masihkah engkau ingat kepadaku? aku yang pernah meraung di tiap malam memohon kepadamu, apakah ada hadirmu dan mereka kala itu?
lantas mengapa mereka bertingkah seolah aku yang hina? mengapa mereka memperlakukan ku seolah aku yang jadi dalang atas segalanya? bukankah aku hanya pergi dari jalanmu dan cari jalan sendiri? atas bentuk apa mereka menghakimi ku yang pernah dikecewakan olehmu? bentuk kecewa itu masih jelas. tak ada yang hilang, semua masih berbekas.
mereka bahkan tak bisa beri bukti, terlalu banyak oceh sana sini akan dirimu yang dianggap suci. nyatanya untuk hambamu sendiri pun kau tak peduli.
nyatanya kamu yang jadi penjahat dalam cerita di ujung hari.
Comments
Post a Comment